Bacaan Doa Mandi Wajib [Niat & Tata Caranya]

Bacaan Doa Mandi Wajib [Niat & Tata Caranya] – Bacaan doa mandi wajib (besar) atau janabah (junub) serta niat, tata cara, adab, larangan dan penyebab yang benar untuk menghilangkan hadas besar agar suci kembali.

Baik laki laki (pria) atau wanita (perempuan) memiliki beberapa perbedaan sebab diwajibkannya mandi janabat, ketentuan ini telah banyak dibahas pada kitab fiqih thaharah (bersuci).

Sebelumnya mari kita pelajari terlebih dahulu pengertian dari junub atau janabat itu.

Dalam bahasa Indonesia, arti kata junub itu diambil dari bahasa arab yang asal katanya adalah “junubin” yang berarti Jauh, sedangkan jika implementasikan kedalam arti secara syar’i adalah “orang yang terjauhkan dari perkara ibadah yang disebabkan oleh keadaan yang junub”.

Tata Cara Mandi Wajib (Besar) Atau Mandi Junub (Janabah)

Tata Cara Mandi Wajib (Besar)

Mandi wajib merupakan perkara yang waijb dilakukan bagi orang yang sedang berhadas besar akibat suatu hal yang menyebabkannya.

Dan sebelum membahas bacaan doa mandi wajib, mari terlebih dahulu kita pelajari tata cara (aturan) atau rukun mandi wajib.

Adapun rukun dari mandi yang umum adalah mengguyurkan air kesemua anggota badan.

ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جَسَدِهِ كُلِّهِ

Arti Terjemahannya : “Lalu beliau mengguyurkan air pada seluruh badannya”. [HR. An Nasai nomor 247. Sanad ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).

Dan berikut ini urutan panduan (tuntunan) tata cara mandi wajib sesuai sunnah dan sempurna.

1. Niat Untuk Mandi Besar (junub)

Suatu amalan dibedakan berdasarkan niat, sepertihalnya mandi wajib dan mandi biasa.

Yang membedakan keduanya adalah pada niatnya, apakah itu kibiasaan atau merupakan ibadah.

Seperti yang termuat dalam hadits mashur Bukhari nomor 1 dan hadist muslim nomor 1907, yakni tentang “setiap amalan tergantung dari niat”.

Maka niat merupakan syarat utamanya ibadah.

2. Mencuci Kedua Telapak Tangan

Hal ini berdasarkan dalil hadist riwayat Bukhari nomor 248 dan Muslim nomor 316.

Sebelum tangan dimasukan kedalam air hendaknya dicuci sebanyak 3 kali cucian.

Tujuannya adalah agar tangan bersih dari kotoran, atau karena dilakukan sebab dari bangun tidur (menurut Ibnu Hajar Al Asqolani dlm fathul bari 1/360).

2. Membersihkan Kemaluan

Hal ini terdapat dalam dalil Hadist Riwayat Bukhari nomor 265 dan Muslim nomor 317.

Membersihkan kemaluan ini hendaknya dilakukan dengan menggunakan tangan kiri (walaupun seorang itu kidal) bagi seseorang junub maupun setelah buang air kecil dan besar.

4. Mencuci Tangan Setelah Membersihkan Kemaluan.

Hal ini terdapat dalam dalil Hadist Riwayat Bukhari nomor 265 dan Muslim nomor 317.

Seseorang yang sedang junuh dan telah membersihkan kemaluan menggunakan tangannya hendaknya mencuci tangannya atau menggosokannya ketanah.

Dalam perkara ini bisa menggunakan sabun sebagai ganti dari tanah.

5. Berwudhu

Hal ini terdapat dalam dalil Hadist Riwayat Bukhari nomor 265 dan Muslim nomor 317.

Wudhu yang dilkukan disini bisa seperti waktu sholat dengan mengakhirkan mencuci kaki.

Hal tersebut seperti yang tertera dalam hadist Maimunah, Dan bisa juga berwudhu seperti biasa lalu mengguyurkan air keseluruh badan.

Hal tersebut berdasarkan hadist dari Aisyah.

6. Mengguyurkan Air Di kepala Sebanyak 3 Kali Sampai Kulit Kepala.

Membasahi kepala ketika sedang mandi janabah merupakan hal yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam sebuah Hadist Riwayat Bukhari nomor 265 dan Muslim nomor 317.

7. Mencuci Bagian Kepala

Hal ini dilakukan dengan mencuci bagian kanan kepala terlebih dahulu lalu kemudian mencuci bagian kiri kepala.

8. Menyela Menyela Rambut

Menyela-nyela rambut ini dilakukan dengan tangan sampai dasar kulit kepala atau pangkal rambut.

Hal ini berdasarkan hadist riwayat Bukhari nomor 272.

9. Mengguyur Air Keseluruh Badan

Mengguyurkan air keseluruh badan bisa dilakukan pada sisi badan sebelah kanan secara merata lalu setelah itu melanjutkannya kesisi sebelah kiri secara merata.

Hal ini berdasarkan hadis riwayat Bukhari nomor 168 dan hadist riwayat Muslim nomor 268, bahwasannya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam terbiasa mendahulukan bagian kanan baik ketika memakai sanah, bersuci serta hal baik lainnya.

Itu tadi rukun dan urutan tata cara mandi junub atau mandi wajib sesuai dengan sunnah.

Lalu bagaimana untuk mandi wajib bagi kaum perempuan atau wanita ?

Berikut ini ulasannya.

Tata Cara Mandi Junub Wanita (Perempuan)

Tata Cara Mandi Junub Wanita

Untuk tata caranya sama seperti keterangan diatas, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Bagi seorang wanita yang mandi wajib dari nifas atau setelah keluar darah haid (menstruasi) atau biasa kita sebut dengan datang bulan, ada beberapa tambahan tata cara mandi janabah, berikut ini diantaranya.

1. Memakai Sabun Atau Pembersih Jenis Lainnya Dan Air.

Hal ini terdapat dalam riwayat hadits Bukhari nomor 314 dan Riwayat Muslim nomor 332.

Disebutkan tentang tata cara bersuci wanita dari haid atau nifas.

2. Menguraikan Rambut Dengan Melepas Kepangan Atau Ikatan

Tujuannya agar air yang dialirkan bisa mencapai kulit kepala atau pangkal rambut dengan sempurna.

Hal ini juga terdapat dalam Hadits Riwayat Bukhari nomor 314 dan Riwayat Muslim nomor 332.

3. Disunnahkan Untuk Menggunakan Kapas

Setelah usai masa datang bulan (haid) bagi seorang perempuan disunnahkan untuk membawa kapas atau hal semisal seperti potongan kain.

Gunakan kain kapas atau hal semisal untuk mengusap atau membersihkan tempat keluarnya darah haid sampai benar benar bersih dari sisa sisanya.

Selain itu terdapat sunnah yang menganjurkan untuk membersihkan darah dari tempat keluarnya menggunakan minyak wangi atau parfum setelah mandi selesai.

Tujuannya tak lain agar hilang bau tak sedap dari sisa darah haid.

Itu tadi 3 point tambahan bagi wanita atau perempuan yang sudah selesai dari masa haid maupun nifas.

Doa Mandi Janabah

Doa Mandi Janabah

Adapun lafadz bacaan do’a dari mandi wajib sendiri, baik itu doa mandi wajib secara umum, doa mandi wajib setelah haid, doa mandi wajib setelah nifas maupun doa mandi wajib setelah berhubungan antara suami istri, doa mandi wajib karena keluar mani dan mimpi basah.

Kami belum mengetahui dasar dalil yang menyebutkannya, namun secara umum doa yang dimaksud dari doa mandi wajib adalah niat.

Sehingga cukup kita niatkan dalam hati untuk menjalankan ritual mandi wajib saja.

Hal ini berdasarkan dalil tentang niat dari suatu amalan berikut ini.

ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Arti Terjemahannya : Dari Umar R.A, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berkata (bersabda), ” Sesungguhnya Amalan itu bergantung dari pada niatnya, dan seseorang itu hanya akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang melakukan hijrahnya pada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu adalah pada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya itu karena dunia atau karena wanita yang hendak ia nikahi, maka hijrahnya sesuai ke mana ia akan berhijrah.” (Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, serta empat imam Ahli Hadits)

Hadits diatas merupakan hadits yang sangat terkenal atau mashur dikalangan para ulama, penuntut ilmu dan umat islam pada umumnya.

Dan hendaknya kita hanya mencukupkan amalan berdasarkan dalil atau sunnah tanpa membuat perkara perkara baru.

Seperti halnya ketika kita hendak membaca bacaan dzikir setelah sholat, membaca doa setelah wudhu, dan membaca doa masuk kamar mandi atau doa doa lainnya maka semuanya sudah ada tuntunannya dan hendaknya kita mempelajarinya sampai dengan tuntas kepada ustadz yang berkompten dibidang tersebut. wallahu a’lam bishawab

Untuk selanjutnya mari kita pelajari sebab sebab dari diwajibkannya seseorang itu untuk mandi wajib.

Sebab Sebab Mandi Wajib

Sebab Sebab Mandi Wajib

Ada beberapa perkara yang menyebabkan seseorang itu harus mandi wajib, berikut ini beberapa penyebab dari mandi wajib yang musti diketahui oleh umat islam seluruhnya.

1. Keluar Mani (Sperma)

Keluarnya mani atau sperma pada lalki laki merupakan salah satu sebab kenapa harus mandi wajib,

Sebab keluar atau mengeluarkan mani sperma pada kemaluan itu banyak bentuknya.

Ada yang disebabkan karena syahwat yang sudah memuncak, mimpi basah, bersetubuh (jimak) antara suami istri.

Dasar hukum dari perintah mandi junub ini ada pada Al Quran Surat Al maidah ayat ke 6.

Lalu bagaimana dengan air madzi ?

Madzi adalah air yang keluar dari kemaluan yang bentuknya bening, berbeda dengan sperma.

Madzi merupakan najis dan terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama mengenai perkara mensucikannya.

Ada yang berpendapat untuk mensucikannya hanya perlu dipercikan air, dan ini diyakini oleh mazhab hambali.

Sedangkan berdasarkan pendapat matoritas fuqaha cara mensucikan madzi adalah dengan dicuci.

2. Bertemunya Dua Kemaluan

Dalam hal ini, ketika 2 kemaluan bertemu walau tak mengeluarkan mani maka seseorang itu wajib untuk mandi besar.

Dasar dalilnya ada pada hadist riwayat Bukhari nomor 291 dan Muslim nomor 348, dan diriwat lain ada tambahan keterangan “walau tak keluar sperma (mani)”.

Keterangan diatas maksudnya adalah berhubungan intim suami istri yang tidak mengeluarkan sperma bagi kaum pria dan tidak mastrubasi pada perempuan.

3. Karena Haid Mapun Nifas.

Sebab dianjurkannya mandi wajib adalah karena haid (datang bulan) mapun setelah nifas.

Perintah ini terdapat dalam hadist riwayat Bukhari nomor 320 dan Muslim nomor 333 yang menyebutkan tentang perintah untuk meninggalkan sholat ketika haid dan kembali sholat setelah darah haid berhenti dengan terlebih dahulu mandi wajib (janabah).

Untuk nifas dihukumi sama dengan haid berdasarkan ijma ulama.

Untuk sobat yang belum tahu apa itu nifas, maka nifas sendiri merupakan arti darah yang dikeluarkan oleh perempuan saat proses bersalin [melahirkan].(sumber : wikipedia)

4. Bagi Seorang Mu’alaf

Bagi seseorang yang baru masuk islam, maka anjurkan baginya untuk mandi wajib.

Hal ini berdasarkan hadis riwayat At Tirmidzi nomor 605, An Nasai nomor 188 dan Ahmad 5/61. derajat hadist ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani.

5. Kematian

Ketika ada seseorang yang meninggal dunia dari kalangan muslim, maka diwajibkan untuk memandikannya.

Dan perintah ini ditujukan bagi mereka yang hidup, hukum dari perkara ini adalah fardhu kifayah.

Dasar dalil yang menyebutkan tentang kewajiban ini terdapat pada hadist riwayat Bukhari nomor 1253 dan Muslim nomor 939.

Adapun ada sebagian kaum muslim yang melakukan mandi wajib di awal ramadhan atau karena datangnya bulan ramadhan, disini kami belum tahu apa dalil dasar melakukan hal itu.

Jika seseorang itu merupakan salah satu dari 4 perkara sebab sebab mandi wajib yakni keluar mani, setelah jimak dengan pasangan, haid atau nifas atau seorang mualaf maka hendaknya mandi wajib terlebih dahulu.

Manfaat dari mandi wajib sendiri adalah untuk mensucikan badan dari hadas besar, sedangkan untuk najis seperti kentut atau buang air maka bisa bersuci atau taharah dengan wudhu.

Hal Yang Dilarang Ketika Hadas Besar Dan Belum Mandi Wajib

Hal Yang Dilarang Ketika Hadas Besar

Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan seseorang yang sedang dalam keadaan tidak suci dari hadas besar, antara lain adalah :

1. Tidak Boleh Sholat

Orang yang berhadas tidak sah sholatnya walaupun dia sholat, jika ia lupa maka segera mandi wajib dan setelah itu mengulangi sholatnya.

2. Tidak Boleh Menyentuh Mushaf Al Quran Dan Membacanya

Al Quran itu adalah kitab suci, hendaknya orang yang sedang dalam keadaan hadas mensucikan diri terlebih dahulu sebelum menyentuk dan membacanya.

3. Tidak Diperkenankan Untuk I’tikaf

I’tikaf adalah berdiam diri dimasjid dengan menjaga kesucian dari hadas maupun najis.

Bagi seseorang yang sedang berhadas hendaknya mensucikan diri terlebih dahulu sebelum i’tikaf.

4. Tidak Boleh Thawaf Saat Haji

Ibadah Tafaf tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang dalam keadaan hadas, bahkan ketika seorang itu kentut saat tawaf maka dianjurkan untuk bersuci dengan berwudhu dan mengulangi tawafnya.

5. Tidak Boleh Berpuasa

Baik puasa sunnah maupun yang wajib.

Bagi seorang yang berhadas diwajibkan untuk bersuci dar ihadas sebelum berpuasa.

6. Tidak Diperbolehkan Dicerai Maupun Ditalak

Hal ini ada kaitanya ketika seorang itu sedang dalam masa iddah dan nifas,

Haram hukum menjatuhkan talak pada saat ini sampai suci kembali seroang perempuan dari nifasnya.

Video Tata Cara Mandi Junub

Untuk sobat yang ingin mempelajari tata cara mandi junub yang sesuai dengan sunnah, berikut ini vidio tutorial mandi wajib yang bisa sobat perhatikan dan praktikan.

Baik, sobat muslim semuanya itu tadi hal hal yang berkaitan dengan mandi wajib mulai dari tata cara mandi wajib, doa mandi wajib sampai dengan perkara perkara yang tidak diperbolehkan ketika kita sedang dalam keadaan hadas besar.

Semoga bisa diambil ilmu yang bermanfaat didalamnya dan semoga kita bisa terus berada dalam koridor keislaman yang benar dan susuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa Sallam dan semoga kita termasuk kedalam ahlussunnah wal jamaah, Amin.