Gerakan Putar Dari Benda Kerja pada Teknik Bubut Disebut [Pengertian, Jenis, dan Pengaruhnya]

Gerakan putar dari benda kerja pada teknik bubut disebut – Teknik bubut merupakan proses pemesinan yang memanfaatkan gerakan putar benda kerja untuk menghasilkan bentuk silinder atau bentuk geometri lainnya. Gerakan putar benda kerja pada teknik bubut merupakan kunci utama dalam proses pemesinan ini. Tanpa gerakan putar, alat potong tidak akan dapat memotong dan membentuk benda kerja sesuai dengan keinginan.

Gerakan putar benda kerja pada teknik bubut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gerakan putar utama dan gerakan putar tambahan. Setiap jenis gerakan putar memiliki fungsi dan pengaruh yang berbeda dalam proses pemesinan. Kecepatan putar benda kerja juga sangat berpengaruh terhadap hasil pemesinan. Kecepatan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan benda kerja panas dan rusak, sedangkan kecepatan yang terlalu rendah dapat menyebabkan proses pemesinan menjadi lambat dan tidak efisien.

Pengertian Gerakan Putar pada Teknik Bubut: Gerakan Putar Dari Benda Kerja Pada Teknik Bubut Disebut

Workpiece spindle

Gerakan putar merupakan salah satu gerakan dasar yang sangat penting dalam teknik bubut. Gerakan ini memungkinkan benda kerja untuk berputar pada porosnya sehingga dapat dibentuk dan diproses dengan berbagai macam alat potong.

Jenis-jenis Gerakan Putar pada Teknik Bubut

Terdapat beberapa jenis gerakan putar yang umum digunakan pada teknik bubut, masing-masing dengan fungsi dan karakteristiknya sendiri. Berikut adalah beberapa jenis gerakan putar yang umum:

  • Gerakan Putar Utama: Gerakan ini merupakan gerakan dasar yang menyebabkan benda kerja berputar pada porosnya. Gerakan putar utama biasanya dilakukan dengan menggunakan motor listrik yang terhubung dengan spindel mesin bubut. Kecepatan putar spindel dapat diatur sesuai dengan jenis bahan, diameter benda kerja, dan jenis alat potong yang digunakan.
  • Gerakan Putar Bantu: Gerakan putar bantu merupakan gerakan tambahan yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara tertentu. Contohnya adalah gerakan putar bantu yang digunakan untuk membuat alur, ulir, atau bentuk khusus lainnya pada benda kerja. Gerakan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan alat tambahan seperti kepala ulir, kepala alur, atau alat pembentuk khusus lainnya.

Contoh Benda Kerja yang Umum Diproses dengan Teknik Bubut

Teknik bubut dapat digunakan untuk memproses berbagai macam benda kerja, mulai dari benda kerja yang sederhana seperti poros, silinder, dan cakram hingga benda kerja yang lebih kompleks seperti roda gigi, poros engkol, dan berbagai macam komponen mesin lainnya.

Berikut adalah beberapa contoh benda kerja yang umum diproses dengan teknik bubut:

  • Poros: Poros merupakan salah satu benda kerja yang paling umum diproses dengan teknik bubut. Poros dapat dibentuk dengan berbagai macam diameter, panjang, dan bentuk penampang. Poros digunakan dalam berbagai macam aplikasi, seperti poros roda, poros engkol, dan poros mesin lainnya.
  • Silinder: Silinder merupakan benda kerja yang berbentuk tabung. Silinder dapat diproses dengan teknik bubut untuk membuat berbagai macam komponen, seperti silinder mesin, silinder pompa, dan silinder lainnya.
  • Cakram: Cakram merupakan benda kerja yang berbentuk bulat pipih. Cakram dapat diproses dengan teknik bubut untuk membuat berbagai macam komponen, seperti cakram rem, cakram kopling, dan cakram lainnya.

Baca Juga:

14 Meter Persegi Berapa Meter
Mengakali Thermistor AC
Memahami Gambar Detail Abutment Jembatan

Jenis-Jenis Gerakan Putar

Lathe rotating spindle

Pada teknik bubut, gerakan putar merupakan elemen penting yang memungkinkan proses pemesinan terjadi. Gerakan putar ini dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu gerakan putar utama dan gerakan putar tambahan. Kedua jenis gerakan putar ini memiliki peran yang berbeda dalam proses pemesinan, sehingga menghasilkan bentuk dan ukuran benda kerja yang diinginkan.

Perbedaan Gerakan Putar Utama dan Gerakan Putar Tambahan

Berikut adalah tabel yang membandingkan dan menjelaskan perbedaan antara gerakan putar utama dan gerakan putar tambahan pada teknik bubut:

Jenis Gerakan Putar Penjelasan Contoh
Gerakan Putar Utama Gerakan putar yang dilakukan oleh benda kerja, biasanya diputar oleh mesin bubut. Gerakan ini bertanggung jawab untuk menghasilkan bentuk silinder pada benda kerja. Memutar benda kerja untuk membuat silinder.
Gerakan Putar Tambahan Gerakan putar yang dilakukan oleh pahat, biasanya diputar oleh mesin bubut. Gerakan ini bertanggung jawab untuk menghasilkan bentuk yang lebih kompleks pada benda kerja. Memutar pahat untuk membuat alur atau bentuk spiral.

Fungsi Gerakan Putar Utama

Gerakan putar utama pada teknik bubut memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu:

  • Memutar benda kerja sehingga pahat dapat memotongnya.
  • Menentukan kecepatan potong, yang mempengaruhi efisiensi pemesinan dan kualitas permukaan benda kerja.
  • Menentukan bentuk silinder dasar benda kerja.

Fungsi Gerakan Putar Tambahan

Gerakan putar tambahan pada teknik bubut juga memiliki fungsi yang penting, yaitu:

  • Memutar pahat sehingga dapat menghasilkan bentuk yang lebih kompleks pada benda kerja, seperti alur, ulir, dan bentuk spiral.
  • Membuat bentuk yang tidak mungkin dibuat dengan hanya gerakan putar utama.
  • Meningkatkan akurasi dan presisi pemesinan.

Contoh Aplikasi Gerakan Putar

Berikut adalah beberapa contoh aplikasi dari masing-masing jenis gerakan putar dalam teknik bubut:

Contoh Aplikasi Gerakan Putar Utama

  • Membuat silinder dengan diameter tertentu dengan memutar benda kerja dengan kecepatan potong yang sesuai.
  • Membuat bentuk dasar untuk pemesinan selanjutnya.

Contoh Aplikasi Gerakan Putar Tambahan

  • Membuat alur pada benda kerja dengan memutar pahat secara longitudinal.
  • Membuat ulir dengan memutar pahat secara helical.
  • Membuat bentuk spiral dengan memutar pahat secara radial.

Baca Juga:

Syarat dan Ketentuan Kartu Member
Potongan Atap Baja Ringan
Bagian Tersulit dalam Membuat Sebuah Rumah

Faktor yang Mempengaruhi Gerakan Putar

Gerakan putar dari benda kerja pada teknik bubut disebut

Kecepatan putar benda kerja pada teknik bubut merupakan faktor penting yang memengaruhi hasil akhir dari proses pembubutan. Kecepatan putar yang tepat akan menghasilkan permukaan benda kerja yang halus, presisi, dan bebas dari cacat. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kecepatan putar ini, dan memahami pengaruhnya akan membantu operator bubut untuk menentukan kecepatan putar yang optimal.

Diameter Benda Kerja

Diameter benda kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan putar. Semakin besar diameter benda kerja, semakin lambat kecepatan putarnya. Hal ini karena kecepatan potong yang digunakan pada proses bubut harus konstan, sehingga kecepatan putar harus disesuaikan dengan diameter benda kerja. Kecepatan potong merupakan jarak yang ditempuh oleh mata pisau potong per menit, dan untuk menjaga kecepatan potong tetap konstan, maka kecepatan putar harus dikurangi seiring dengan bertambahnya diameter benda kerja.

Material Benda Kerja

Material benda kerja juga memengaruhi kecepatan putar yang digunakan. Material yang keras dan kuat membutuhkan kecepatan putar yang lebih rendah dibandingkan dengan material yang lunak. Hal ini karena material yang keras membutuhkan lebih banyak energi untuk dipotong, sehingga kecepatan putar harus dikurangi untuk menghindari overheating dan kerusakan pada mata pisau potong.

  • Sebagai contoh, baja yang memiliki kekerasan tinggi membutuhkan kecepatan putar yang lebih rendah dibandingkan dengan aluminium yang memiliki kekerasan rendah.

Kecepatan Potong

Kecepatan potong adalah kecepatan relatif antara mata pisau potong dan benda kerja. Kecepatan potong yang tepat akan menghasilkan permukaan benda kerja yang halus dan bebas dari cacat. Kecepatan potong yang terlalu tinggi dapat menyebabkan overheating dan kerusakan pada mata pisau potong, sedangkan kecepatan potong yang terlalu rendah dapat menyebabkan proses pembubutan menjadi lambat dan tidak efisien.

Daya Mesin, Gerakan putar dari benda kerja pada teknik bubut disebut

Daya mesin bubut juga memengaruhi kecepatan putar yang dapat dicapai. Mesin bubut dengan daya yang lebih besar dapat menghasilkan kecepatan putar yang lebih tinggi. Hal ini karena daya mesin menentukan kemampuan mesin untuk memutar benda kerja dengan kecepatan tertentu.

Prosedur Pengaturan Gerakan Putar

Spindle lathe

Gerakan putar pada mesin bubut merupakan hal yang vital dalam proses pembubutan. Kecepatan putar yang tepat akan menentukan kualitas hasil pembubutan, efisiensi proses, dan umur potong pahat. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pengaturan kecepatan putar harus dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan jenis material benda kerja, diameter benda kerja, dan jenis pahat yang digunakan.

Langkah-langkah Prosedur Pengaturan Kecepatan Putar

Berikut langkah-langkah pengaturan kecepatan putar pada mesin bubut:

  1. Tentukan jenis material benda kerja. Setiap material memiliki karakteristik yang berbeda, seperti kekerasan, keuletan, dan sifat abrasif. Kecepatan putar yang tepat akan berbeda untuk setiap jenis material. Contohnya, material baja membutuhkan kecepatan putar yang lebih rendah dibandingkan dengan material aluminium.
  2. Tentukan diameter benda kerja. Diameter benda kerja juga berpengaruh pada kecepatan putar. Semakin besar diameter benda kerja, semakin rendah kecepatan putar yang diperlukan.
  3. Tentukan jenis pahat yang digunakan. Jenis pahat yang digunakan juga berpengaruh pada kecepatan putar. Pahat yang tajam dan baru membutuhkan kecepatan putar yang lebih tinggi dibandingkan dengan pahat yang tumpul.
  4. Pilih kecepatan putar yang tepat. Setelah menentukan ketiga faktor di atas, Anda dapat memilih kecepatan putar yang tepat berdasarkan tabel kecepatan putar atau rumus perhitungan kecepatan putar. Tabel kecepatan putar biasanya tersedia di buku panduan mesin bubut atau situs web yang menyediakan informasi tentang pembubutan.
  5. Atur kecepatan putar pada mesin bubut. Mesin bubut biasanya memiliki tombol atau dial untuk mengatur kecepatan putar. Pastikan kecepatan putar yang Anda pilih sesuai dengan kecepatan putar yang tertera pada tabel kecepatan putar atau hasil perhitungan.
  6. Uji coba kecepatan putar. Setelah mengatur kecepatan putar, lakukan uji coba pembubutan dengan menggunakan pahat yang tajam dan baru. Perhatikan kualitas hasil pembubutan, seperti permukaan benda kerja dan suara mesin bubut. Jika hasil pembubutan tidak sesuai, Anda dapat menyesuaikan kecepatan putar hingga mendapatkan hasil yang optimal.

Contoh Penentuan Kecepatan Putar

Sebagai contoh, Anda ingin membubut benda kerja berdiameter 50 mm yang terbuat dari baja dengan menggunakan pahat baja yang tajam. Dari tabel kecepatan putar, Anda menemukan bahwa kecepatan putar yang tepat untuk material baja dengan diameter 50 mm adalah 1000 rpm. Anda kemudian mengatur kecepatan putar mesin bubut hingga 1000 rpm dan melakukan uji coba pembubutan. Jika hasil pembubutan tidak sesuai, Anda dapat menyesuaikan kecepatan putar hingga mendapatkan hasil yang optimal.

Fungsi Tombol-tombol Pengaturan Kecepatan Putar

Tombol-tombol pengaturan kecepatan putar pada mesin bubut biasanya terdiri dari:

  • Tombol pengaturan kecepatan putar utama. Tombol ini digunakan untuk mengatur kecepatan putar spindle (poros utama mesin bubut) yang memutar benda kerja. Tombol ini biasanya memiliki skala angka yang menunjukkan kecepatan putar dalam rpm (revolutions per minute).
  • Tombol pengaturan kecepatan putar umpan. Tombol ini digunakan untuk mengatur kecepatan putar motor umpan yang menggerakkan pahat. Kecepatan putar umpan menentukan kecepatan gerakan pahat melintasi permukaan benda kerja.
  • Tombol pengaturan kecepatan putar spindle. Tombol ini digunakan untuk mengatur kecepatan putar spindle yang memutar benda kerja. Tombol ini biasanya memiliki skala angka yang menunjukkan kecepatan putar dalam rpm (revolutions per minute).

Keuntungan dan Kerugian Gerakan Putar

Gerakan putar dari benda kerja pada teknik bubut disebut

Gerakan putar merupakan aspek penting dalam teknik bubut yang memungkinkan pemotongan material secara efisien dan presisi. Gerakan putar ini memungkinkan benda kerja berputar pada porosnya dengan kecepatan tertentu, sehingga memungkinkan pisau bubut untuk memotong material secara kontinyu dan menghasilkan bentuk yang diinginkan.

Keuntungan Gerakan Putar

Penggunaan gerakan putar dalam teknik bubut menawarkan beberapa keuntungan yang signifikan, baik dalam hal efisiensi maupun presisi proses:

  • Meningkatkan Efisiensi Pemotongan: Gerakan putar memungkinkan pisau bubut untuk memotong material secara kontinyu, sehingga proses pemotongan menjadi lebih cepat dan efisien. Kecepatan putar yang tepat dapat membantu mengurangi waktu pemotongan dan meningkatkan produktivitas.
  • Meningkatkan Kualitas Permukaan: Gerakan putar yang terkontrol dapat menghasilkan permukaan yang halus dan rata pada benda kerja. Kecepatan putar yang tepat membantu meminimalkan getaran dan goyangan yang dapat menyebabkan permukaan yang kasar.
  • Meningkatkan Presisi Pemotongan: Kecepatan putar yang tepat dapat membantu meningkatkan presisi pemotongan, karena memungkinkan pisau bubut untuk memotong material dengan akurasi yang lebih tinggi. Hal ini sangat penting untuk menghasilkan benda kerja dengan toleransi yang ketat.
  • Memudahkan Pembentukan Bentuk: Gerakan putar memungkinkan pembubutan berbagai bentuk dengan presisi tinggi. Dengan mengatur kecepatan putar dan gerakan pisau bubut, operator dapat membentuk berbagai bentuk geometrik dengan mudah.

Kerugian Gerakan Putar

Meskipun memiliki banyak keuntungan, penggunaan gerakan putar juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan:

  • Risiko Getaran: Kecepatan putar yang terlalu tinggi dapat menyebabkan getaran pada benda kerja dan mesin bubut, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin dan benda kerja. Getaran yang berlebihan juga dapat mengurangi kualitas permukaan dan presisi pemotongan.
  • Risiko Overheating: Kecepatan putar yang tinggi dapat menghasilkan panas yang berlebihan pada benda kerja dan pisau bubut. Panas yang berlebihan dapat menyebabkan deformasi pada benda kerja dan mengurangi umur pisau bubut.
  • Risiko Bahaya: Kecepatan putar yang tinggi dapat menjadi bahaya bagi operator jika tidak ditangani dengan benar. Operator harus selalu menggunakan alat pelindung diri dan mengikuti prosedur keselamatan yang tepat.

Baca Juga:

Front Office Hotel Adalah
Ukuran Koper 24 Inci Masuk Kabin Pesawat
PHO adalah singkatan dari

Pengaturan Kecepatan Putar yang Tidak Tepat

Pengaturan kecepatan putar yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk:

  • Permukaan yang Kasar: Kecepatan putar yang terlalu rendah dapat menghasilkan permukaan yang kasar karena pisau bubut tidak dapat memotong material dengan lancar.
  • Deformasi Benda Kerja: Kecepatan putar yang terlalu tinggi dapat menyebabkan deformasi pada benda kerja karena panas yang dihasilkan selama pemotongan.
  • Kerusakan Pisau Bubut: Kecepatan putar yang tidak tepat dapat menyebabkan pisau bubut cepat tumpul atau bahkan patah.
  • Getaran Berlebihan: Kecepatan putar yang tidak tepat dapat menyebabkan getaran berlebihan yang dapat merusak mesin bubut dan benda kerja.

Memahami gerakan putar benda kerja pada teknik bubut merupakan hal yang penting untuk menghasilkan produk bubut yang berkualitas. Dengan mengatur kecepatan putar yang tepat dan memilih jenis gerakan putar yang sesuai, proses pemesinan dapat dilakukan dengan efisien dan presisi. Pengaturan kecepatan putar yang tepat juga dapat meminimalisir risiko kerusakan pada benda kerja dan alat potong.